Friday, August 9, 2013

Batalyon Raider TNI AD

 
Batalyon Raider adalah satu batalyon pasukan elit infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sepuluh batalyon raider yang diresmikan pada 22 Desember 2003 itu, dibentuk dengan membekukan 8 yonif pemukul Kodam dan 2 yonif Kostrad. Sebagai kekuatan penindak, kekuatan satu batalyon raider (yonif/raider) setara tiga kali lipat kekuatan satu batalyon infanteri (yonif) biasa di TNI.

https://pbs.twimg.com/media/BRL5TMSCUAA52mc.jpg

Setiap batalyon raider terdiri atas 747 personel. Mereka memperoleh pendidikan dan latihan khusus selama enam bulan untuk perang modern, anti-gerilya, dan perang berlarut. Tiap-tiap batalyon ini dilatih untuk memiliki kemampuan tempur tiga kali lipat batalyon infanteri biasa. Mereka dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari helikopter.
50 orang personel di antara 747 orang personel dalam satu batalyon Raiders memiliki kemampuan anti teror dan keahlian-keahlian khusus lainnya. Keahlian tersebut mereka dapatkan setelah mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Grup 3 KOPASSUS) yang bertempat di Batujajar, Jawa Barat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan pasukan raiders.


Raider adalah kualifikasi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dilatih untuk menguasai 3 kemampuan. Kemampuan tersebut adalah:
  1. Kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat.
  2. Kemampuan sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi.
  3. Kemampuan untuk melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut (panjang).

 
Batalyon Infanteri Raider TNI AD dipimpin oleh Komandan Batalyon (Danyon) berpangkat Lenan Kolonel dengan simbol kepangkatan melati dua dan atasannya tergantung dari kedudukan Batalyon yang ada, jika Batalyon tersebut berada di bawah Komando Resort Militer (Korem) maka perintah dan pertanggung jawabanya dari Komandan Korem berpangkat Kolonel dengan simbol kepangkatan melati tiga. Jika Batalyon dibawah Brigade Infanteri (Brigif) maka perintah dan pertanggung jawabannya dari Komandan Brigif berpangkat Kolonel. Kedua-duannya dari komandan tersebut berdasarkan perintah langsung dan mempertanggung jawabkannya kepada Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) selaku penguasa wilayah kodam berpangkat Mayor Jendral (Mayjen) dengan simbol kepangkatan bintang dua. Sedangkan Batalyon Raider di bawah Divisi Infanteri 1 dan 2 Kostrad Komandan Batalyon berpangkat Lenan Kolonel dengan simbol kepangkatan melati dua menerima perintah dan mempertanggung jawabkan pada Panglima Divisi Infanteri berpangkat Mayor Jendral (Mayjen) dengan simbol kepangkatan bintang dua. Batalyon Infanteri Raider Kostrad adalah pasukan cadangan dan keberadaannya akan diperbantukan sesuai dengan kebutuhan yang ada berdasarkan perintah Panglima Divisi Infantri Kostrad TNI-AD tentu saja atas instruksi langsung dari Panglima Kostrad TNI-AD berpangkat Letnan Jendral dengan simbol kepangkatan Bintang tiga.


http://img291.imageshack.us/img291/8625/boenphotography10wq4.jpg


Tugas pokok dari Batalyon Infanteri Raider adalah sebagai unsur penindak dan pemukul bereaksi cepat ditingkat Komando Daerah Militer (Kodam) di seluruh wilayah Indonesia. Pasukan ini adalah dikhususkan untuk menanggulangi masalah keamanan khususnya masalah teror di tingkat propinsi di bawah komando Panglima Kodam (Pangdam). Dengan kemampuan tiga kali lipat yang lebih dari Batalyon Infanteri biasa lainnya, diharapakan segala macam bentuk ancaman yang ada disekitar wilayah Kodam dapat dituntaskan dengan cepat senyap dan tepat pada sasaran, khususnya masalah-masalah yang terkait dengan keamanan bersifat terorisme. Dalam keadaan tertentu Pasukan ini siap diterjunkan untuk membantu Polri dalam mengatasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di tingkat provinsi berdasarkan perintah Panglima Kodam yang diteruskan pada Komandan Batalyon Raider setempat.


https://pbs.twimg.com/media/BRL5B4cCYAAypsn.jpg

Karena kesatuan ini berhadapan dengan pengacau-pengacau masalah keamanan dan ketertiban yang mempunyai kadar tinggi, khususnya di wilayah di masing-masing Kodam, maka pasukan ini dilengkapi dengan persenjataan standard militer seperti persenjataan yang digunakan oleh Korps Kopassus dan Kostrad di lingkungan TNI-AD. Senjata yang digunakan untuk Satuan Penanggulangan Teror Batalyon Raider adalah senjata yang fleksibel dalam penggunaannya. Karena medan operasi bisa saja dengan kondisi sempit sehingga senjata yang digunakan tidak terlalu panjang seperti yang dilakukan dalam pertempuran di ruang bebas. Senjata yang dapat menyesuaikan keadaan di lapangan dengan moncong senapan pendek. Jenis ini termasuk Senapan Serbu SS1 R5 , SS2 V5 serta Pistol FN

 sumber:
wikipedia
 http://www.forumku.com
antara foto
forum detik

No comments:

Post a Comment