Setiap batalyon raider terdiri atas 747 personel. Mereka memperoleh pendidikan dan latihan khusus selama enam bulan untuk perang modern, anti-gerilya, dan perang berlarut. Tiap-tiap batalyon ini dilatih untuk memiliki kemampuan tempur tiga kali lipat batalyon infanteri biasa. Mereka dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari helikopter.
50 orang personel di antara 747 orang personel dalam satu batalyon Raiders memiliki kemampuan anti teror dan keahlian-keahlian khusus lainnya. Keahlian tersebut mereka dapatkan setelah mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Grup 3 KOPASSUS) yang bertempat di Batujajar, Jawa Barat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan pasukan raiders.
Raider adalah kualifikasi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dilatih untuk menguasai 3 kemampuan. Kemampuan tersebut adalah:
- Kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat.
- Kemampuan sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi.
- Kemampuan untuk melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut (panjang).
Tugas pokok dari Batalyon Infanteri Raider adalah sebagai unsur penindak dan pemukul bereaksi cepat ditingkat Komando Daerah Militer (Kodam) di seluruh wilayah Indonesia. Pasukan ini adalah dikhususkan untuk menanggulangi masalah keamanan khususnya masalah teror di tingkat propinsi di bawah komando Panglima Kodam (Pangdam). Dengan kemampuan tiga kali lipat yang lebih dari Batalyon Infanteri biasa lainnya, diharapakan segala macam bentuk ancaman yang ada disekitar wilayah Kodam dapat dituntaskan dengan cepat senyap dan tepat pada sasaran, khususnya masalah-masalah yang terkait dengan keamanan bersifat terorisme. Dalam keadaan tertentu Pasukan ini siap diterjunkan untuk membantu Polri dalam mengatasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di tingkat provinsi berdasarkan perintah Panglima Kodam yang diteruskan pada Komandan Batalyon Raider setempat.
Karena kesatuan ini berhadapan dengan pengacau-pengacau masalah keamanan dan ketertiban yang mempunyai kadar tinggi, khususnya di wilayah di masing-masing Kodam, maka pasukan ini dilengkapi dengan persenjataan standard militer seperti persenjataan yang digunakan oleh Korps Kopassus dan Kostrad di lingkungan TNI-AD. Senjata yang digunakan untuk Satuan Penanggulangan Teror Batalyon Raider adalah senjata yang fleksibel dalam penggunaannya. Karena medan operasi bisa saja dengan kondisi sempit sehingga senjata yang digunakan tidak terlalu panjang seperti yang dilakukan dalam pertempuran di ruang bebas. Senjata yang dapat menyesuaikan keadaan di lapangan dengan moncong senapan pendek. Jenis ini termasuk Senapan Serbu SS1 R5 , SS2 V5 serta Pistol FN
sumber:
wikipedia
http://www.forumku.com
antara foto
forum detik
No comments:
Post a Comment