Tentara Gurkha menjadi terkenal di seluruh dunia karena keberanian dan kekuatannya. Gurkha adalah para penduduk Nepal dan India utara, dan nama Gurkha berasal dari nama orang suci Hindu bad ke-18, Guru Gorakhnath. Direkrut dari berbagai kelompok etnik yang memang memiliki reputasi sebagai tukang perang seperti Magar, Gurung dan Limbu, pada tahun 1763 resimen pertama Gurkha terbentuk di bawah pimpinan Perdana Menteri Bhimsen Thapa.
Pada perang Nepal di tahun 1814, Inggris harus menerima kegagalan, ketika gagal menganeksasi Nepal menjadi bagian dari Kerajaan Inggris. Tapi saat itu Inggris begitu terkesan dengan kegigihan dan keberanian tentara Gurkha. Gurkha menarik perhatian Inggris dengan kemampuan berperangnya yang alamiah, agresif di medan pertempuran, tidak takut mati, loyalitas yang tinggi, tahan dalam berbagai medan, fisik yang kuat dan pekerja keras. Barangkali juga kondisi lingkungan Nepal yang keras-lah yang membentuk mereka. Karena itulah Kerajaan Inggris kemudian merekrut mereka sebagai tentara bayaran.
Gurkha kemudian melayani Kerajaan Inggris pada Perang Pindaree tahun 1817, perang Bharatpur tahun 1826, serta perang Sikh di tahun 1846 dan 1848. Gurkha juga membuktikan keberanian dan loyalitasnya kepada Inggris dalam Pemberontakan Sepoy (1857-1858). Mereka juga membuktikan kepada dunia bahwa mereka adalah sekumpulan tentara yang sangat fleksibel dengan segala medan dan mampu berperang di segala penjuru dunia.
Gurkha juga membuktikan keberanian dan loyalitasnya kepada Inggris dalam Pemberontakan Sepoy (1857-1858). Mereka juga membuktikan kepada dunia bahwa mereka adalah sekumpulan tentara yang sangat fleksibel dengan segala medan dan mampu berperang di segala penjuru dunia.
Ketika meletus Perang Dunia I sebanyak 100.000 prajurit Gurkha bersama Inggris ikut bertempur di medan perang Perancis, Mesopotamia, Persia, Mesir, Gallipoli, Palestina dan Salonika. Sementara pada PD II sebanyak 112.000 tentara Gurkha bersama Pasukan Sekutu Commonwealth bertempur dalam perang di Suriah, Afrika Utara, Italia dan Yunani sampai Malaysia dan Singapura.
Ada satu senjata yang sangat khas dan identik dengan Gurkha yaitu khukri. Khukri adalah sejenis pisau yang berbentuk melengkung mengarah ke depan yang sangat tajam dan didesain untuk dapat menebas leher musuh dengan sekali sabetan. Ada suatu mitos mengenai khukri, yaitu begitu dihunus dari sarangnya pantang tidak mengeluarkan darah. Itulah sebabnya tentara Gurkha ketika sehabis mengasah atau membersihkan khukri selalu melumuri pisau itu dengan darahnya sendiri dengan mengiris jari tangannya.
Setelah Inggris meninggalkan India, Gurkha tetap melanjutkan pengabdiannya pada Inggris. Namun di bawah hukum internasional, saat ini tentara Gurkha tidak lagi berlaku sebagai tentara bayaran namun secara penuh bergabung dengan tentara Kerajaan Inggris, yang terbentuk ke dalam Brigade Gurkha dan patuh dan tunduk di bawah peraturan yang berlaku pada semua tentara Inggris.
Kemudian brigade ini banyak dilibatkan di berbagai konflik bersenjata di dunia. Brigade Gurkha juga tetap dipertahankan sebagai satu kesatuan battalion di Brunai dan turut berperan dalam operasi tentara Inggris di berbagai wilayah seperti Afganistan, Irak dan Balkan.
Khukri senjata andalan para Gurkha |
No comments:
Post a Comment